Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Isi Tausyiah Ramadhan, Kadinsos Aceh Ajak Jamaah Jadikan Al-Quran Sebagai Pembeda Haq dan Batil

    Banda Aceh - Bulan suci Ramadhan di sebut juga sebagai syahrul qur’an atau bulan nya Al-Quran dimana didalam nya diturunkan Alqur’an yang terdapat peristiwa besar Nuzulul Qur’an.

    Allah SWT menurunkan Al-Qur’an tidak lain sebagai rahmat bagi seluruh alam, disamping itu Al-quran juga menjadi petunjuk dan pembeda bagi manusia terhadap yang haq (benar) dan yang batil (salah).

    Sebagaimana firman Allah SWT.
    شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
    Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).

    Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr. Yusrizal, pada Rabu, (20/04/22) ba’da zuhur saat menjadi penceramah pada kegiatan tausyiah rutin selama Ramadhan 1443 H yang diselenggarakan Dinas Sosial Aceh.

    Yusrizal menjelaskan, Allah SWT menurunkan Al-Quran kepada manusia sebagai petunjuk dalam kehidupan. Manusia pada hakikatnya selalu membutuhkan petunjuk dalam setiap langkahnya, tanpa petunjuk manusia akan sesat.

    Hal ini kata Yusrizal, disebabkan keterbatasan akal manusia dalam mengetahui semua hal. Terutama dalam menentukan urusan yang baik dan yang buruk.

    Kadis Sosial mencontohkan semisal perihal makan. Makan secara harfiah bisa dimaknai baik, karena memberi manfaat bagi tubuh. “Tapi tunggu dulu bagaimana jika yang di makan itu babi atau anjing? apakah masih sehat? disinilah Al-Quran menolong manusia menjelaskan pembedanya”.

    Selain makanan, kata Yusrizal, Al-quran juga menjadi petunjuk bagi aktivitas keseharian manusia. Orang-orang yang jauh dari petunjuk Al-Quran kehidupannya akan rapuh dan kacau, mereka tidak tau dan tidak yakin dengan kehidupan yang dijalaninya.

    Sehingga nantinya berimbas pada cara pandang hidupnya, baginya syurga dan neraka sama saja. “Orang-orang seperti ini biasanya berfikir pendek dan disorientasi akan hidup, tidak ada pegangan tentag hari akhir.” ujar Yusrizal.

    Maka dari itu, di akhir tausyiahnya Yusrizal berharap sekaligus mengajak para jamaah, agar memanfaatkan bulan Ramadhan ini sebagai sarana untuk mendekat kembali kepada Al-Qur’an, yang dapat memberikan petunjuk, dan pembeda yang jelas antara kebaikan dan keburukan.

    “Ramadhan ini adalah bulan Qur’an, kesempatan baik ini menjadi penting bagi kita melatih kebiaasaan agar terus berinteraksi dengan Mukzizat terbesar yakni Al-Quran.” harapnya.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad


    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728